Wednesday, 17 April 2013

Penglihatan XVII: Perang Abadi

Kelelahan jiwa yang menghampiri orang ini
Kelelahan hati yang menghampiri kalian
Nafas yang terengah terdengar sunyi
Garis kehidupan telah ditetapkan

Dua tahun ini akan menjadi panjang
Dua puluh tahun ini adalah kunci bagi kaummu
Hadapi perang yang tak terelakkan
Perang perjuangan akan kedamaian

Garis tangan dalam surat putih
Terbaca sangat mudah oleh kami
Aku hanya menyebutkan apa yang ku ketahui
Agar semua ini akan selesai

Hidup ini adalah milik-Mu
Aku adalah pengabdian yang sempurna
Sampai jumpa lagi, wahai kawan
Tak terhapus dalam ingatan…



*Ditulis di suatu kelas kuliah semester 2 tahun 2009, untuk Masa Depan....

Read More......

Wednesday, 3 April 2013

Penglihatan XVI: Dan Tidurlah...

Jangan pernah kau tersadar akan kehancuran Dunia
Kau akan tertidur saat itu terjadi
Dan saat kau tersadar, Dunia pun akan tersenyum
Karena kau adalah Yang Terpilih

Kata maaf ini harus kuucap
Tak mampu ku dampingi dirimu yang sendiri
Karena aku akan berjuang
Dengan hati yang tak ternoda

Sebuah awal harus diakhiri
Dan bukan untuk ditunda
Hal yang tak mudah menjalani kita berdua
Itu pun sesuatu yang mungkin

Sang Neraka Dunia akan datang
Menghancurkan keluarga yang kau sayangi
Apakah kau akan menyesal melihat semua itu?

Cinta ini akan selalu hadir karena ini adalah sebuah takdir
Takdir yang harus dijalani
Dalam hati yang suci ini…



*Ditulis di suatu kelas perkuliahan di semester 2, untuk Masa Depan....

Read More......

Penglihatan XV: Yang Harus Kau Tahu

Dipaksa mata ini menatap saja
Kelam membisu dalam dinding sepi
Guntur mengkilat hujamkan bumi
Yang terluka dan putus asa

Akankah cinta sejati kalahkan segala?
Atau duka lara yang akan berkuasa?
Alirkan doa tanpa henti
Berserah diri ku mengadu

Lelah hati terasa hampa
Sudah cukup ku kecewa
Aku masih berharap
Jawaban indah kan datang

Mawar Hitam mengembang di Selatan Kota
Semerbak wangi memesona jiwa
Sadarlah kalian, wahai Dunia
Karena dia pun tak ingin bicara

Tak bisa kami putuskan
Para Mevlevi telah berbisisk
Sang Belzzet pun telah berdiri
Kami mohon ampun

Pergilah kalian ke sana
Biarkan aku tersesat dalam hutan
Menangis sendiri
Karena aku tak sanggup lagi

Menyedihkan ketika aku tahu
Semua sudah terlambat
Pikir mereka tidaklah sama
Mereka tidak menyerah
Medjaij suci membawa harapan
Yakinkah langkah terampuni
Tersenyumlah...
Karena mereka sedang mencarimu...



*Ditulis di kelas Kesehatan Ibu dan Anak, Rabu, 16 Desember 2009, untuk Masa Depan…

Read More......