Pergiku dengan yakin
Tak mampu pamit dengan ibuku
Tak berniat hidup dalam dusta
Tak ingin ku dia khawatir
Berserak tubuh dalam semangat
Bersama tali saudara kami genggam
Sebuah rindu ku tinggalkan
Untuk Sahabat Jiwa
Manisku, akankah kita bersama?
Telusuri ladang Suryakencana?
Harummu terpapar surga
Memori cinta Edelweiss
Aku tak pernah henti berharap
Cahya pun terbit kembali
Di Bukit itu
Mari ke sini untuk ku peluk
Lelah memang suatu batas
Namun Dia tak pernah berbatas
Anugerah terindah lantas ku syukur
Semoga indah-Mu iringi langkahku
Sampai jumpa kembali
Aku akan kembali pulang
Dalam pangkuan kasih sayangmu….
*Ditulis di Lembah Suryakencana, Mingggu, 19 Juni 2011, untuk Masa Depan.
Monday, 24 June 2013
Penglihatan XVIII: Senandung dalam Awan
Subscribe to:
Posts (Atom)