Aku selalu berkata kepadamu
Sahabat Lama,
Percayalah kepada mata hatimu
Jangan pernah gunakan mata jasmani
Seperti selama ini, sebelumnya
Kerana hanyalah sesuatu yang menipu palsu
Mengapa selama ini aku begitu sedih
Mengharapkan sesuatu
Yang mungkin bukanlah duniaku
Hanya membuat perih di hati
Melihat, merasakan, mendengar
Menghantui pemikiran akan mimpi
Teman ataukah hanya orang biasa?
Hari-hari itu, masa lampau
Kubersedih ketika saudaraku sendiri
Membawakan aku akan kecewa
Tapi, yang kulihat di rona mereka
Hanyalah senyum sampah tak bersalah
Hari-hari itu, masa lampau
Kuingatkan orang-orang itu
Yang menutupi tubuh mereka dengan biru
Sesejuk samudera di sana
Yang membawa Kitab Aturan
Akanlah datang ke Rumah Besar
Yang Terpilih
Hari-hari itu, masa lampau
Jumat yang suci bagi kami
Kulihat di wajahnya
Sebuah takdir yang terlahir bersamanya
Cahaya di hatinya
Keyakinan yang terucap
Dunia pun akan menyayanginya
Maha Suci Allah yang telah memberiku
Penglihatan tentang Kebenaran
Segala keraguan takkan ada di benakku
Hari-hari ini, masa depan
Dia telah berada di tempatnya
Orang-orang itu pun percaya kepadaku
Tentang Penglihatanku
Keraguan itu,
Masihkah menyelimuti mereka?
Wednesday, 18 August 2010
Penglihatan VI : Masa yang Terjadi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment