Sunday, 16 October 2011

Penglihatan IX : Perjalanan

Sahabat…
Berjalanlah ke tempat seharusnya kau berada
Keyakinan akan mengalir dalam darahmu
Lihatlah di sekitar
Orang-orang yang memiliki banyak tujuan
Yang tak tahu ke mana harus melangkah
Suatu nikmat yang harus kau syukuri

Perjalanan ini sangatlah panjang
Aku temui pilar-pilar yang menjulang
Yang mampu menembus kemustahilan
Yang belum pernah terlintas dalam renungan


Dan aku bersyukur dalam setiap napas
Bersyukur akan orang-orang itu
Yang tak pernah berhenti datang dan pergi
Memberi pencerahan akan kejujuran
Tertanam, tersimpan dalam sanubariku

Mereka, para Mevlevi…
Mereka turun dari puncak yang tinggi tempat mereka berasal
Tanpa ragu berpijak di atas Eretz yang ternoda
Ternoda oleh kenistaan dan kebusukan
Yang ditorehkan pengkhianat-pengkhianat itu

Mereka memelukku
Membantuku bangkit dari jurang ini
Jurang yang membuatku berhenti menapaki hidup
Menyentuh hati dengan kasih sayang
Meneteskan air mata bahagia
Mendamai dalam genggaman

Sesuatu membuatku berpaling ke Selatan
Kulihat di sana, masa depan yang menanti Manusia ini
Harapan yang menusuk jiwaku
Haruskah aku ke sana?
Ke tempat yang tak pernah disinggahi Mentari?

Aku kembali berjalan
Kulihat di sana, Rumah Keenam
Wanita itu tersenyum kepadaku
Membawaku ke dalam gairah cinta yang dalam
Yang pernah kurasakan sebelumnya

Aku kembali berjalan
Kulihat di sana, Rumah Kedua
Seorang Pria yang berdiri tegar
Merah dan Putih membentang di raganya
Angin ini takkan mampu membuatnya terjatuh
Karena dia yakin dan percaya
Kejayaan sebuah Bangsa ada di tangannya
Kata maaf ini harus terucap
Aku tak bisa pergi bersamanya
Waktu akan menjawab
Suatu saat, aku akan ada di sampingmu

Mungkin aku sudah lelah
Namun, perjalanan ini belum berakhir
Selama kegelapan malam masih menemaniku
Aku akan kuat
Menepis semua cobaan dan caci maki
Karena aku percaya dan akan selalu percaya
Pahlawan itu hidup dalam diriku…

Read More......

Penglihatan VIII : Pencarian Hidup

Jangan pernah ragu dengan apa yang kau miliki
Dan jangan pernah kau simpan dalam-dalam
Kerana yang kau miliki adalah kehendak-Nya
Yang diberikan untuk Dunia

Sesuatu yang rumit harus terjadi
Hingga kau tahu arti hidup
Hingga kau takkan terjatuh
Hingga kau takkan hilang berpijak


Ketika kau terbangun di bawah Fajar
Biarkan matamu menuju angkasa
Kejora dan Venus
Serupa, tapi tak sama
Mentari pun menyinari mereka
Seperti dia menyayangi Dunia
Yang tak pernah didapat Sedna

Baik dan buruk
Kuat dan lemah
Hidup dan mati
Serupa, tapi tak sama

Aku berpikir dan merenung
Aku tak temukan perbedaan
Aku bertanya
Siapa yang selama ini kucari?

Dan, ingatlah Sahabat
Jangan pernah kau bersedih
Orang itu pergi dari tubuhmu
Kerana ingin melihatmu dari sana
Tempat damai yang sangat jauh
Yang akan kau singgahi suatu saat nanti

Masa ini adalah pencarian bagimu
Jati diri yang akan kau bawa ke hadapan mereka
Jangan pernah berhenti
Jangan turuni tangga yang tak bisa kau naiki
Jangan terbang jika tak ingin jatuh
Kerana semua ini akan kembali
Ke titik permulaan

Aku adalah apa yang kau lihat
Aku adalah apa yang kau dengar
Aku adalah apa yang kau hirup
Aku adalah apa yang kau rasakan

Aku akan selalu percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin
Dan aku takkan pernah menyerah sampai darah penghabisan
Kerana aku adalah aku….

Read More......

Penglihatan VII : Ksatria dari Langit Malam

Juni di masa yang hangat
Masa pencarian bagiku
Dimulainya ujian penentu
Masa depan yang menanti
Harapan masa kecil
Takkan terlalu lama kubiarkan Dunia menanti

Dan kuyakin di sana
Akan kuhadapi
Sesuatu yang pernah terjadi dalam hidupku
Para Pemimpin Dunia
Aku akan menyertai mereka
Menunjukkan jalan yang harus mereka lalui
Memenuhi segala takdir dalam garis tangan
Yang tak bisa diubah
Hanya harus dipenuhi

Oktober..
Orang-orang itu
Telah sadarkah mereka?
Kesalahan yang telah diperbuat
Memaksa mereka untuk berjabat tangan
Ucapan maaf merangkul tubuh mereka
Hanya satu dari seribu
Melawan sejuta kemungkinan
Ksatria dari Langit Malam
Tak terhempas sinaran
Serpihan jiwa telah lama hilang
Hadir dalam kehangatan

Sesungguhnya kita adalah bersaudara
Tak ada perbedaan
Hanya ada kesamaan
Yang kau lihat, yang aku lihat
Yang kau cari, yang aku cari
Sebuah kebenaran dari rahasia kehidupan
Keteguhanmu yang tak goyah
Hasratmu yang selalu membara
Sadarkah engkau, Sahabat?
Kehadiran wanita yang selalu menantimu

Dan kau akan aku tinggalkan
Dengan 14 mukjizat yang kau miliki
Yang takkan pernah bisa kau ingkari
Dan aku selalu berkata kepadamu
Intuisi yang kau ikuti akan membuatmu terjaga

Dan kita akan bertemu
2 atau 20 tahun lagi
Di Tangga Ketiga Belas…

Read More......

Friday, 21 January 2011

Terlalu Indah 2 - Momen

Tak lepas mata ini memandang citra wajahmu
Begitu tenang senyum yang melapis dirimu
Senantiasa mencerahkan serasa jiwa
Bening seperti kaca

Sudah lama masa indah kita tinggalkan
Selama waktu yang pernah kita habiskan bersama
Sebanding dengan tawa yang kita ungkap
Sebanding dengan janji persahabatan yang kita ucap

Pernah kukatakan sebelum ini
Setiap saat dan berulang kali
Tak bersama denganmu sedetik saja buatku merindu
Menyesalkan berapa jarak jarum jam harus berputar

Seringkali kita berbeda pendapat
Pernah ada masa kita saling menyakiti
Tak bisa dinafikkan
Itu karena kita berbeda juga keras kepala

Seringkali kita bertingkah aneh
Pernah ada masa kita berbicara
Hati ke hati
Begitu hangat berbagi cerita

Semua telah berubah
Sekejap mata, berbalik dunia
Begitu dalam rasa sakit dalam hati
Namun tak pernah ada rasa benci dalam diri

Pernah kau mohon aku tuk melupakanmu
Namun ku katakan itu tak mungkin
Pernah kau katakan ini tak adil
Dunia tidak akan pernah adil

Dari saat itu
Kupikir 2 atau 3 tahun yang lalu
Memang istimewa
Kita ditakdirkan bertemu

Sekarang, hingga saat ini
Aku tetap menanti hari
Ketika masa lalu kembali menjadi masa depan
Kita akan bertemu kembali

Aku tidak tahu apa kau masih mengingatku
Apalagi, membutuhkanku
Namun satu hal yang pasti dan takkan pernah berubah
Aku akan selalu membutuhkanmu....

Read More......

Terlalu Indah

Sore ini,
Peron Jakarta di Stasiun Pocin...
Memori-memori indah itu kembali mendatangiku...
Tak ku sangka datangnya....
Sekilas merubah senyumku
Bahkan hampir membuatku buta bahwa KRL telah ada di depanku
Butuh beberapa detik untuk bangkit dari tempat duduk itu
Itu juga karena teman yang pulang bersamaku

Entahlah apa aku masih berarti atau tidak
Yang pasti dan takkan pernah berubah,
Kau selalu dan terlalu berarti buatku

Tak mampu ku melihatmu
Terlalu indah bagiku....

*Kilas balik memori, 2009....

Read More......