Sahabat…
Berjalanlah ke tempat seharusnya kau berada
Keyakinan akan mengalir dalam darahmu
Lihatlah di sekitar
Orang-orang yang memiliki banyak tujuan
Yang tak tahu ke mana harus melangkah
Suatu nikmat yang harus kau syukuri
Perjalanan ini sangatlah panjang
Aku temui pilar-pilar yang menjulang
Yang mampu menembus kemustahilan
Yang belum pernah terlintas dalam renungan
Dan aku bersyukur dalam setiap napas
Bersyukur akan orang-orang itu
Yang tak pernah berhenti datang dan pergi
Memberi pencerahan akan kejujuran
Tertanam, tersimpan dalam sanubariku
Mereka, para Mevlevi…
Mereka turun dari puncak yang tinggi tempat mereka berasal
Tanpa ragu berpijak di atas Eretz yang ternoda
Ternoda oleh kenistaan dan kebusukan
Yang ditorehkan pengkhianat-pengkhianat itu
Mereka memelukku
Membantuku bangkit dari jurang ini
Jurang yang membuatku berhenti menapaki hidup
Menyentuh hati dengan kasih sayang
Meneteskan air mata bahagia
Mendamai dalam genggaman
Sesuatu membuatku berpaling ke Selatan
Kulihat di sana, masa depan yang menanti Manusia ini
Harapan yang menusuk jiwaku
Haruskah aku ke sana?
Ke tempat yang tak pernah disinggahi Mentari?
Aku kembali berjalan
Kulihat di sana, Rumah Keenam
Wanita itu tersenyum kepadaku
Membawaku ke dalam gairah cinta yang dalam
Yang pernah kurasakan sebelumnya
Aku kembali berjalan
Kulihat di sana, Rumah Kedua
Seorang Pria yang berdiri tegar
Merah dan Putih membentang di raganya
Angin ini takkan mampu membuatnya terjatuh
Karena dia yakin dan percaya
Kejayaan sebuah Bangsa ada di tangannya
Kata maaf ini harus terucap
Aku tak bisa pergi bersamanya
Waktu akan menjawab
Suatu saat, aku akan ada di sampingmu
Mungkin aku sudah lelah
Namun, perjalanan ini belum berakhir
Selama kegelapan malam masih menemaniku
Aku akan kuat
Menepis semua cobaan dan caci maki
Karena aku percaya dan akan selalu percaya
Pahlawan itu hidup dalam diriku…
Sunday, 16 October 2011
Penglihatan IX : Perjalanan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment