Tuesday, 1 November 2016

Penglihatan XXV: Chaos

Hari-hari ini membiru
Bukan langit yang menyaru
Bukan semangat yang membaru
Hanya asa yang membisu

Musim-musim berganti
Tak kunjung usai ku menanti
Mengawal rasa dalam hati
Tak ingin padam sebelum mati

Mimpi dan mimpi
Berdatangan kembali
Tak ada tanda berhenti
Bayangmu selalu menghantui

Aku berjanji tak hendak menyerah
Tapi semesta memaksa kalah
Aku, hilang arah?
Aku ingin melepas amarah

Lalu dalam cermin ku saksikan
Pesona menjijikan
Muak akan kekalahan
Yang tampak tak bisa ku menangkan

Prasangka meyakinkan dahulu kala
Dua belas purnama tidaklah lama
Kini semua berbalik nyata
Dulu aku terlampau jumawa

Setan-setan alas bukan musuh terberat
Diri ini yang jelas menjerat
Dorongan impian telah berkarat
Seakan alam pun berkhianat

Lara, lemah, lelah
Mata ini tak mampu membasah
Tersimpan rapi hati berkawah
Rusak dan tak terasah

Apa yang harus kuperbuat?
Untuk kembalikan semua niat
Yang tegar dan kuat
Meski hadapi tantangan berat

Satu-satu orang datang
Satu-satu orang hilang
Ucapan mereka terlalu usang
Bukan pandu yang benderang

Selamanya, aku ada cinta
Yang tidak pernah kau pinta
Cahayamu begitu nyata
Percaya ini tentang kita

Ratusan hari aku merindu
Dalam naungan awan nan sendu
Ratusan bintang langit memadu
Membawa memori berpadu

Dalam kalah, masih ada coba
Meski salah walau sekadar menerka
Mencoba membangun harapan yang ada
Dari puing pasir di tanah rata

Jika kau ada, bayangkan diriku
Jika kau sanggup, sapalah diriku
Jika kau rela, kuatkan diriku
Dan jika kau ingin, peluklah diriku

Kita, manusia dosa
Tak mampu sampingkan ego dalam raga
Kita, ditakdirkan bersama
Kita tahu yang seharusnya

Berjanjilah kita akan tersenyum lagi
Berjanjilah kita akan menangis lagi
Berjanjilah kita akan menyentuh lagi
Berjanjilah kita akan bersatu lagi

Forza,
Berjanjilah untuk menyapa
Aurangzeb,
Berjanjilah untuk kembali pulang
Delta-Orion,
Berjanjilah untuk tetap setia
RyĆ³o,
Berjanjilah untuk menjadi dirimu sendiri
Zeesto,
Berjanjilah untuk tetap bersamaku

Biarkan kuakhiri perang ini dengan senyuman
Hingga takkan ada sesal dalam genggaman
Aku akan kembali pulang
Dalam pekatnya misteri malam….



*Ditulis di Selatan Bumi, 2 November 2016, di tengah kekalahan…

Read More......