Mimpi kembali membawamu terbayang
Langkah kehidupan yang berada di sekitar
Realita, fana, dan keniscayaan
Pandangi saja langit malam ini
Hingga suatu saat lembah hijau yang terang
Mentari begitu berbinar butakan mata
Namun masih jelas terlihat
Keindahan seragam putih dibalik bukitnya
Aku berkeliling untuk mencari tahu
Tanya dimana dan mengapa
Seragam putih tetap beriringan tegap
Menderu langkah mereka menggoreskan rerumputan
Ini tanda siapa mereka
Ini tanda mereka akan ada
Peringatan dan pengingatan
Berikan pandangan dan kau ‘kan saksikan
Beruntunglah mereka semua
Ayah mereka meskipun bukan begitu artinya
Zeest, dengan senyumnya yang abadi
Bukankan itu yang menyamankan mereka?
Putarlah masa ini aku ‘kan kembali
Penyesalan ini selalu saja terlambat
Namun mungkin takdir sudah bicara
Kami bertemu di saat yang baik
Kembali senyum itu membawa kenyamanan
Begitu percaya bahwa hikmah di balik pertanda
Menafikkan fakta dalam benaknya
Mungkin tidak seindah apa yang ada
Kemarilah, jangan engkau ragu
Mohon izin untuk menemanimu
Bersama kita kuasai semesta
Tak ada lagi air mata, tak ada lagi perpisahan
Dulu pernah bertanya diri untuk apa semua ini
Sulit untuk terima karena begitu berbeda
Melawan arus yang sudah begitu kotor
Bersyukur karenaNya aku ada
Generasi baru terlihat apatis
Harapan bekerja dengan caranya
Kurasakan kehadiran kuat menerpa tubuh
Hingga aku nantikan di padang luas
Apa daya kecewa selalu ada
Dia mendustakan nikmatNya
Berpikir aku takkan mampu
Sudahi saja semua di sini
Ini pelajaran bagi insan Dunia
Bakat dan usaha
Takkan beda bila ada kejujuran
Bukan pendustaan terhadap diri
Hingga kulihat romansa hidup
Cinta melanda keluguan mereka
Sempat aku khawatir ini hanya pelenaan
Hanya doa yang terpanjatkan
Akan ada hari kita akan bersama
Tertawa, berjalan, melihat sesama
Tersenyum lebar walau dekat dengan air mata
Begitu dalam makna ini
Tinggalkan logika, rasakan jiwa
Merasuk memori, merajut mimpi
Aku ingin kita bersama
Hidup seperti ini dalam seribu millennia….
*Ditulis pada sore hari September 3 2013, untuk Persaudaraan.
Tuesday, 10 September 2013
Penglihatan XXI: Millennia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment