Penglihatan XXII: Mjölnir

Berlari,
Hanya bisa kulakukan saat ini
Berlari,
Mengejar sesuatu yang tidak terlihat

Berlari,
Hingga lelah berhenti berlari
Berlari,
Kita tahu akan berhenti

Mereka yang pernah ada sudah hilang
Entah kemana
Dulu berkata kita juang bersama
Saya tertinggal belum sempat pulang

Ini semua akan selesai
Ya, semua akan selesai
Waktu tidak pernah pergi
Zat yang selalu menemani diri

Petunjuk-petunjuk itu datang menghampiri
Pendusta mendapatkan amanahnya
Pengingkar mendapatkan kuasanya
Penguasa mendapatkan keinginannya

Satu linimasa akan berakhir
Terganti dengan masa yang baru
Siklus yang tak pernah padam
Dimana arti tulus dan ikhlas itu?

Satu rongga dalam relung ganggu heningku
Tak ada pengganti
Tak ada penerus
Tak ada takdir

Namun putusan akan mengubah semua
Satu kata berhenti akan berarti berhenti
Gelang ini akan kuberikan
Kepada serpihan-serpihan masa depan

Di saat keraguan akan mereka muncul di permukaan
Fakta-fakta kecil mulai mengubah mata ini
Keraguan akan bakat menuai kesalahan
Ada matahari lain yang terang menyinari

Suatu sore yang menjemput malam
Panggilah dia menuju takdirnya
Mengapa terlewat dariku insan indah ini
Tetes air keharuan terbalut bahagia

Insan indah itu membawa keheningan
Kejujurannya mampu menembus sebelas dimensi
Mereka masih memaki dirinya
Berlian yang hidup di kubangan lumpur

Kemarilah, kita jemput impian
Kau tak perlu termangu, tak perlu menangis
Lihat dalam tubuhmu sinar itu
Sang anak akan berjuang bersamamu

Suatu realita terkadang hanya sepintas lalu
Jejak-jejak diri menjadi rambu
Sadari diri sumur inspirasi
Tak pernah kering sebab sinar yang mati

Delta sungai menuju tiga samudera
Satu samudera mampu menenggelamkanmu
Dia hadir dalam malamku
Mengapa ini menjadi tali yang mengikat?

Dia memandangku takut
Tak perlu lakukan itu
Mungkin aku tidak tahu diri
Aku tak menggenggammu sejak lama

Ketahuilah, kau ada di antara tiga jalan
Harus memilih di antara tiga putusan
Kau sanggup lakukan ini semua
Hidup bersama kehendakNya

Ashira L’Adonai
Ki gao ga ah
Dunia menyambut kalian
Anugerah yang indah dari Sang Pencipta

Sejarah akan terukir oleh kilat menyambar
Memukul keras keteguhan hati
Bangkit dan tersenyumlah
Dunia milik kita

Dan setelah semua yang terjadi,
Adakah titik percaya dalam darahmu…?





*Ditulis pada sore hari Oktober 10, 2013, untuk masa depan