Kelelahan jiwa yang menghampiri orang ini
Kelelahan hati yang menghampiri kalian
Nafas yang terengah terdengar sunyi
Garis kehidupan telah ditetapkan
Dua tahun ini akan menjadi panjang
Dua puluh tahun ini adalah kunci bagi kaummu
Hadapi perang yang tak terelakkan
Perang perjuangan akan kedamaian
Garis tangan dalam surat putih
Terbaca sangat mudah oleh kami
Aku hanya menyebutkan apa yang ku ketahui
Agar semua ini akan selesai
Hidup ini adalah milik-Mu
Aku adalah pengabdian yang sempurna
Sampai jumpa lagi, wahai kawan
Tak terhapus dalam ingatan…
*Ditulis di suatu kelas kuliah semester 2 tahun 2009, untuk Masa Depan....
Wednesday, 17 April 2013
Penglihatan XVII: Perang Abadi
Wednesday, 3 April 2013
Penglihatan XVI: Dan Tidurlah...
Jangan pernah kau tersadar akan kehancuran Dunia
Kau akan tertidur saat itu terjadi
Dan saat kau tersadar, Dunia pun akan tersenyum
Karena kau adalah Yang Terpilih
Kata maaf ini harus kuucap
Tak mampu ku dampingi dirimu yang sendiri
Karena aku akan berjuang
Dengan hati yang tak ternoda
Sebuah awal harus diakhiri
Dan bukan untuk ditunda
Hal yang tak mudah menjalani kita berdua
Itu pun sesuatu yang mungkin
Sang Neraka Dunia akan datang
Menghancurkan keluarga yang kau sayangi
Apakah kau akan menyesal melihat semua itu?
Cinta ini akan selalu hadir karena ini adalah sebuah takdir
Takdir yang harus dijalani
Dalam hati yang suci ini…
*Ditulis di suatu kelas perkuliahan di semester 2, untuk Masa Depan....
Penglihatan XV: Yang Harus Kau Tahu
Dipaksa mata ini menatap saja
Kelam membisu dalam dinding sepi
Guntur mengkilat hujamkan bumi
Yang terluka dan putus asa
Akankah cinta sejati kalahkan segala?
Atau duka lara yang akan berkuasa?
Alirkan doa tanpa henti
Berserah diri ku mengadu
Lelah hati terasa hampa
Sudah cukup ku kecewa
Aku masih berharap
Jawaban indah kan datang
Mawar Hitam mengembang di Selatan Kota
Semerbak wangi memesona jiwa
Sadarlah kalian, wahai Dunia
Karena dia pun tak ingin bicara
Tak bisa kami putuskan
Para Mevlevi telah berbisisk
Sang Belzzet pun telah berdiri
Kami mohon ampun
Pergilah kalian ke sana
Biarkan aku tersesat dalam hutan
Menangis sendiri
Karena aku tak sanggup lagi
Menyedihkan ketika aku tahu
Semua sudah terlambat
Pikir mereka tidaklah sama
Mereka tidak menyerah
Medjaij suci membawa harapan
Yakinkah langkah terampuni
Tersenyumlah...
Karena mereka sedang mencarimu...
*Ditulis di kelas Kesehatan Ibu dan Anak, Rabu, 16 Desember 2009, untuk Masa Depan…
Monday, 18 February 2013
Penglihatan XIV : Elegi
Mengapa harus aku melewati semua ini
Ketika titik terang mencapai setampuk noda
Terdengar lirih suara yang memanggil
Permohonan akan kesabaran yang tak terbatas
Bertanyalah diri ini kepada alam
Apakah harapannya akan menghancurkan ku?
Atau semua itu hanya akan tersirat pada selembar kertas putih
Memang ini sangat membingungkan
Selasar hari yang diarungi waktu
Waktuku berpikir sangatlah ringkas
Terpejam hati yang tersakiti
Oleh cinta yang terlapuk pengorbanan
Lekaslah terbangun dari tidurmu
Mereka sudah menatap dan memanggilmu
Coba dengarkan suara yang lirih
Lirih tersapu angin kebiadaban
Masihkah kau bersamaku?
Masihkah kau bersamaku?
Masihkah kau bersamaku?
Penderitaan ini belum juga berakhir
Karena akhir pun seperti lupa dengan wajah pucatku
Hanya mencoba menoleh tanpa pamit
Kemudian beranjak tanpa jejak
Cinta…...
Nyata…...
Pengorbanan…..
Pisau kata telah kau hunus
Permusuhan takkan terhindar
Tetaplah damai dalam dekapku
Tiada rela aku melihatmu jatuh
Terpanggil kembali manusia ini
Memikul harapan Dunia
Anak itu kembali muncul
Dengan senyum penuh cahaya
Masihkah kalian ingkar?
Masihkah kalian benci?
Dan masihkah kalian mencaci?
Yang kalian butuhkan hanyalah diam, diam, dan diam
Hapuskan semua prasangka buruk
Biarkan kebenaran sejati muncul dengan caranya
Dan kalian hanya akan bisa diam, diam, dan diam
Sekalah air mata dari mata indahmu
Lepaskan sejenak dekap eratmu
Biarkan aku bernapas lega
Karena Serigala Malam telah terbangun dari tidurnya...
*Ditulis sekitar bulan November 2009
Wednesday, 9 January 2013
Penglihatan XIII: Dua Sisi
Hitam…
Putih…
Khayal…
Nyata…
Sungguh jiwa yang tenang menghampiri hidupku
Terpejamkan mata mengasihi doa
Harapan takkan pernah musnah
Sepanjang angin tetap berhembus
Terlalu suci hati membuatku termenung
Tak ingin ku lepas walau sedesir pasir
Perasaan mendalam begitu indah
Begitu hangat selimut jiwa
Selama hidup aku ingin
Bersandar pada bahumu
Memelukmu erat takkan ku lepas
Agar aku tetap bersyukur
Anugerah hadirmu
Sungguh damai yang kau bawa
Tak dapat aku menghindar
Keyakinan akan hasrat jiwa
Begitu bersih tanpa noda
Irisan diri begitu kuat
Tak terlampau jasad mampu menahan
Inginkan diri menjauh jarak
Pergi dari segala kelemahan
Kekecewaan ini akan terbalas
Mereka semua akan menyesal
Tak tahu akan manusia ini
Mampu musnahkan semua harapan
Mereka akan bertanya padaku
Segala apa yang kulakukan
Seolah mereka tak mengenal
Siapa diri mereka
Mereka sangat tak berdaya
Dendam manusia ini terlalu dalam tak terbendung
Jadikan mereka menikmati derita yang tertanam
Dan irisan ini akan tersenyum
Bukankah kalian sudah mengerti?
Bukankah kalian sudah memulainya?
Dan bukankah kalian yang menginginkan?
Harapanku…
Semesta ini akan sadari dirinya
Dan akan hilang penuh misteri
Tanpa sisa tersimpan
Katakanlah pada mereka, “Lihatlah anak itu!”
Takkan mampu mereka berdusta
Dunia akan ada dalam genggamannya
Agar semua ini menjadi indah
Jangan pernah kau bertanya
Biarkan waktu menjawab realita
Jangan pernah kau bertanya
Biarkan anak itu temukan dirinya
Dua sisi dalam diri
Kegelapan dan Cahaya
Dua sisi dalam diri
Ambisi dan hakikat cinta
Dua sisi dalam diri
Hanya kau dan aku
Penglihatan XII: Perkataan Hati
Aku kembali ke masa ini
Membawa hati yang rapuh tersakiti
Ketika melihatnya,
Terasa lelah peselisihan dalam benakku
Sahabat jiwa yang melihatku tajam
Segala keimanan yang dimiliki
Menjamah tubuh yang tak tahu
Keberadaan-Mu, ya Allah
Mengapa orang-orang itu begitu bangga
Akan diri mereka yang penuh fitnah itu
Membenarkan diri dengan kepalsuan
Melupakan-Mu, ya Allah
Empat pintu dalam rumah ini
Sahabat itu tersesat di dalamnya
Tidak tahu apa yang terjadi
Hanya meyakini-Mu, ya Allah
Jangan pernah dustakan segala anugerah
Yang penuh pertanda akan sebuah kebesaran
Makna tersirat di sekitarmu
Mempertemukanmu dengan pencarian
Segala impian yang menyertaimu
Takkan pernah terhapus dalam jiwa
Tetesan air yang jatuh mendera
Membuatmu menapaki tanah yang tercerahkan
Aku bertemu dengan dirinya
Dalam silaturahmi yang ku jalani
Tak pernah ku berharap
Malaikat di depan mataku
Ku tak tahu segala yang Kau berikan
Tak pernah ku memohon pada-Mu
Tak berkeinginan, tanpa emosi
Hanya ada impian
Manusia ini hanya terjebak dalam tubuh manusia
Tak dapat berbuat, tak dapat berkata
Hanya doa yang tergenggam
Jawaban akan hadir-Mu
Ku percaya tak ada yang tak mungkin
Yang Mahakuasa mengetahui segala
Dan ketika kalian semua berada di hadapku
Suatu saat nanti,
Ku percaya semua ini
Hanya sebuah takdir kehidupan.
Wednesday, 12 December 2012
Lonely King
Lonely King of only 16, he has a trouble with himself.....
He's always there when we need him.
But, he never belongs to anyone else...
He sees me when he is around.
But, he never knows when I see him from distant...
So many times and circumstances, we meet in.
And, somehow he wants more....
I don't mind spending everyday in my life.
Out on his corner in the pouring rain...
The broken smile he shows us.
Lies to them, but I can see his sorrow inside...
Guidance in my hand, warmth in my words....
He will be loved... He will be loved...
-diadaptasi dari lagu Maroon 5, “She Will Be Loved”-